Em Putra Graha : Apa Arti Bertawasul

PAYAKUMBUH, KREASI News – Dalam sebuah kisah yang dirwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Diceritakan tiga orang laki – laki yang masuk ke dalam “gua” . Secara tiba – tiba jatuh sebuah batu besar dan menutup pintu masuk “ gua “. Ketiga laki – laki iu terperangkap dalam “ gua “. Batu itu didorog secara bersama – sama dan tidak bisa digeser sedikit pun. Dan apa yang dilakukan oleh ketiga laki – laki itu. Demikian ungkapan Em Putra Graha, S.Pd memulai ceramahnya. Acara tersebut bersangsung Jum’a 14 Februari 2025 di Mushalla Shuhada’ MAN 3 Plus Keterampilan Kota Payakumbuh.
Ketiga laki – laki itu memiliki profesi yang berbeda – beda . Untuk membuka pintu” gua” itu ketiga laki – laki sepakat untuk bertawashul. Versi cerita yang disampaikan oleh para ustadz, Lanjut Em Putra Graha. Laki –laki pertama, yang berprofesi sebagai pengembala . Ia mengingat amalan yang ia lakukan sebagai pemeras susu kambing . Upah yang diterima laki – laki itu berupa susu kambing . Susu kambing yang dibawa pulang ia tidak memberikan kepada anak dan istrinya sebelum ia beritakan kepada kedua orang tuanya sudah” tua renta”. Pada suatu kali ia pulang agak malam dan ia dapati orang tuanya masih tertidur nyenyak. Ia tidak mau membangunkan orang tuaya sementara anak – anaknya sudah bertangisan meminta susu. Tetapi, laki – laki itu tetap tidak mau memberikan sebelum diberikan kepada kedua orangnya, dikala itu orang tuanya baru terbangun sudah pukul lima pagi. Laki – laki itu berdo’a apakah perbuatan aku itu engkau ridhoi yang Allah. Maka bergeser batu besar itu.

Laki – laki kedua , inyo kanai hati ke anak mamaknya ( Ia tertarik dengan perempuan anak saudara laki – laki ibunya ). Lalu ia megajak untuk berbuat zina. Anak mamak tersebut mau asalkan ia diberi uang sebanyak seratus dinar. Uang tersebut disanggupi oleh laki – laki tersebut. Ketika ia mau berbuat zina, anak mamaknya itu berkata. Kalau mau berbuat zina jangan dilakukan hingga menikah. Akhirnya ia pergi dan ia tinggalkan anak mamaknya itu. Laki – laki itu berdo’a, andaikan engkau redhai perbuatan aku itu, maka bukakanlah pintu “ gua” ini. Maka bergeser batu itu. Ungkap putra kumango Tanah Datar ini.

Berdasarkan pantauan Kreasi News di lapangan. Acara ini mulai dengan pembacaan Khalam Wahyu Ilahi dan pemabacaan do’a. Tampakalam acara tersebut majlis guru dan ratusan siswa kelas E, XI dan XI. Laki – Laki ketiga, ungkap Em Putra Graha, (suara hening,hadirin mendengarkan dengan penuh semangat). berstatus sebagai BOS. Ketika Ia akan memberikan upah kepada seorang pekerjanya. Ternyata, pekerjanya itu sudah pergi terlebih dahulu. Akhirnya upah pekerja tersebut ia belikan ke sebuah tanaman . Hasil tanaman itu dibelikan oleh laki – laki itu ke ternak kambing. Secara seketika pekerja itu datang menagih upahnya. Maka laki – laki itu menyerahkan kambing tersebut kepada pekerja itu. Pekerja itu membawa keseluruhannya. Lalu, laki – laki itu berdo’a. Jika yang aku lakukan itu Engkau Ridhai maka bukakanlah pintu “gua” ini. Maka terbukalah pintu “gua” itu. Jadi apapun yang kita lakukan asalkan iklas maka semuanya memiliki nilai di sisi Allah SWt . Ungkap Em Putra Garaha mengakhiri. ( PL/25 ).
